Home Fokus Bali Wajah Baru Adya Foundation, Jelang Empat Tahun Terbentuk

Wajah Baru Adya Foundation, Jelang Empat Tahun Terbentuk

Adya Foundation

DENPASAR, fokusbali.com – Adya Foundation, sebuah yayasan yang fokus meningkatkan literasi pada anak, menyatakan bubar pada 27 September 2024.

Menurut Zeni selaku founder yayasan ini, keputusan berat ini diambil mengingat sejak  tahun 2023, sumber daya yayasan semakin terbatas. 

Sejak 2023, keterbatasan ini tidak membuat pengurus yayasan menyerah mempertahankan yayasan untuk terus berkarya bagi masyarakat. 

“Akan tetapi, berbagai kondisi administratif dan ketiadaan sumber daya untuk mencapai tujuan yayasan lebih lanjut, akhirnya pada 27 September 2024 tim Adya Foundation mengambil keputusan berat yakni membubarkan Adya Foundation,” ujar Zeni, Selasa (16/10).

Namun, Zeni menegaskan walaupun secara hukum Adya Foundation atau Yayasan Adya Pelita Indonesia tidak ada lagi, namun kegiatan pelatihan untuk meningkatkan literasi bagi anak-anak akan terus diupayakan dalam wadah Adya Community, sebuah komunitas dibawah naungan usaha sosial Bersama Adya.

Yayasan Adya Pelita Indonesia atau dikenal dengan Adya Foundation mulai diinisiasi Agustus 2019, kemudian diresmikan pada 18 Januari 2021 menjadi sebuah Yayasan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bernomor AHU-0002378.AH.01.04 Tahun 2021. 

BACA JUGA:   Kemenparekraf Ajak Pelaku Wisata Selam Siapkan Strategi Promosi Usai Pandemi

Pada awal pendiriannya, Adya sebagai Yayasan bekerjasama dengan proyek Buku Naknik Bali yang memiliki dana Rp. 5.000.000 untuk menciptakan, menerbitkan dan membagikan buku gratis kepada anak-anak desa.

Tim Adya Foundation serta relawan saat itu bekerjasama dengan penuh dedikasi sehingga pada awal 2021 Proyek Buku Nak Nik Bali yakni Buku berjudul “Ketut, Anak Petani Rumput Laut” dapat diluncurkan. 

Dengan dana yang ada serta tambahan dana dari para pendiri yayasan saat itu, sebanyak 567 buku Ketut dicetak dan dibagikan secara gratis kepada anak-anak desa. 

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan berbagai komunitas dan instansi.

Buku-buku tersebut dibagikan kepada anak-anak di Pusat Belajar Begawan Foundation sebanyak 36 eksemplar, lalu di Rumah Belajar Bali Caring Community Besakih sebanyak 38 eksemplar, di Rumah Belajar Rotaract serta Kintamani, Payangan, Denpasar serta Gianyar sebanyak 443 eksemplar, dan di daerah Mentawai sebanyak 50 eksemplar.

Bukan hanya buku gratis, sebanyak 133 orang juga tertarik untuk mendapatkan buku dan memberikan dana donasi sebagai penggantian biaya produksi. 

BACA JUGA:   Promosikan Keindahan Buku, Cara SDN 17 Kesiman Peringati Hari Buku Sedunia 2024

Walaupun 20 orang dari 133 pemesan tidak mengambil bukunya sehingga buku yang mereka pesan dibagikan secara gratis.

Bukan hanya melalui pembagian buku, relawan Adya Foundation saat itu juga dengan penuh dedikasi yang tulus meningkatkan literasi anak dan orang dewasa melalui pelatihan.

Pelatihan yang diberikan saat itu diantaranya pelatihan menggambar gratis bagi anak-anak di Rumah Belajar Bali Caring Community dan Pusat Belajar Begawan Foundation, workshop menggambar abjad secara online yang berhasil mengumpulkan donasi sebesar 190.000, dan workshop animasi yang berhasil mengumpulkan donasi sebesar 525.000.

Dengan dana yang terkumpul tersebut, Adya Foundation dapat melakukan operasional berupa pemberian pelatihan menulis dan menggambar gratis bagi anak-anak desa.

Dengan terselenggaranya pembagian buku gratis khususnya buku berjudul ‘Ketut, Anak Petani Rumput Laut’ dan pelatihan bagi anak-anak desa, maka tujuan awal pembentukan yayasan telah tercapai.

Tercapainya tujuan awal pembentukan yayasan ini, tidak membuat para pengurus berhenti berusaha mengembangkan yayasan.

“Ini menjadi fakta menyedihkan sepanjang perjalanan Adya Foundation, akan tetapi ini tidak menyulutkan semangat pendiri untuk terus berkontribusi bagi masyarakat khususnya anak-anak,” pungkas Zeni. 

BACA JUGA:   Bali Drumholics Kirim Anggotanya ikuti Kompetisi Drum dan Perkusi di IDPFest 2021

 

Komentar