Home Fokus Bali Sekda Dewa Made Indra Pertanyakan Nurani Masyarakat Tolak PMI

Sekda Dewa Made Indra Pertanyakan Nurani Masyarakat Tolak PMI

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra. (ist)
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra. (ist)

DENPASAR, fokusbali.com – Sekda Bali yang sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan keprihatinan terkait adanya kasus penolakan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap lokasi karantina PMI.

Terkait aksi sekelompok orang itu, Dewa Indra mempertanyakan nurani masyarakat Bali yang dikenal dengan nilai luhur seperti menyama braya, paras paros dan sagilik saguluk salunglung sabayantaka.

“Semua nilai luhur itu mengajarkan bagaimana masyarakat Bali menjaga semangat persaudaraan. Saya ingatkan lagi, PMI yang datang itu adalah warga Bali, mereka sudah melalui proses pemeriksaan yang sangat ketat hingga dinyatakan negatif. Hanya karena protokol pencegahan COVID-19, mereka diwajibkan mengikuti karantina selama 14 hari untuk benar-benar meyakinkan kalau mereka negatif dan mencegah potensi positif,” ujar Dewa Indra pada keterangan pers di Denpasar, Sabtu (18/4).

Dewa Indra menjelaskan, sebelum dilepas ke masyarakat, para PMI ini akan menjalani tes swab untuk memastikan benar-benar negatif COVID-19.

Pemprov Bali dan Kabupaten/Kota telah sepakat dalam penanganan COVID-19, yang positif menjadi tanggung jawab pemprov, sedangkan yang hasil tesnya negative dikarantina 14 hari dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.

BACA JUGA:   Gugus Tugas Bali Hentikan Rapid Test Gratis untuk Awak Kendaraan Logistik di Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai

“Kami di provinsi yang menangani kasus positif tak mungkin melepas sebelum dipastikan benar-benar sembuh,” tegasnya.

Untuk itu, Dewa Indra menggugah nurani seluruh masyarakat Bali agar jangan ada lagi penolakan kepulangan atau karantina PMI. “Mereka adalah anak-anak dan saudara kita, mereka pulang secara baik-baik,” ujarnya.

Sementara dari update kasus COVID-19 di Bali, Dewa Indra menyampaikan sampai Sabtu, kasus positif bertambah tujuh orang, dengan rincian lima orang PMI dan dua orang tertular melalui transmisi lokal. Sehingga secara akumulatif, jumlah kasus posiitif menjadi 131 orang.

Selain itu, Dewa Indra juga menyampaikan kabar duka yaitu salah satu PDP yang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit meninggal dan telah dimakamkan dengan protokol COVID-19, dibantu oleh jajaran dari Korem 163/ Wirasatya dan Dandim Badung.

PDP yang meninggal berjenis kelamin laki-laki, umur 51 tahun. Dengan penambahan ini, berarti kasus meninggal menjadi tiga orang, yakni dua WNA dan satu WNI.

“Dari keterangan dokter penanggung jawab pasien yang menangani, almarhum punya penyakit penyerta yaitu diabetes,” katanya.

BACA JUGA:   Bali akan Tambah Dua Laboratorium untuk Pemeriksaan Hasil Test Swab

Secara akumulatif, jumlah kasus positif transmisi lokal hingga hari ini telah mencapai 23 kasus. Penambahan kasus yang disebabkan transmisi lokal ini penting untuk dicermati untuk memperkuat upaya pencegahan.

Penambahan kasus transmisi lokal ini terjadi karena masih ada interaksi jarak dekat antara orang yang sehat dan mereka yang sakit tanpa menggunakan masker. Ini artinya masih ada yang tak patuh mengikuti anjuran menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman.

“Jika kita semua sependapat untuk mencegah makin meluasnya penularan COVID-19, saya ingatkan lagi untuk disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman. Yang tak kalah penting, batasi aktifitas di luar rumah,” ujar Dewa Made Indra.

Komentar