DENPASAR, fokusbali.com – Sebuah creative hub terbaru hadir di Kota Denpasar dengan nama Rumah Tanjung Bungkak (RTB) yang siap menjadi tuan rumah bagi beragam fasilitas dan kegiatan seni, dari konser hingga pertunjukan mural. Berlokasi di jalan Hayam Wuruk, RTB menjadi salah satu creative hub terbesar dengan luas mencapai 60 are.
RTB yang menggelar soft launch pada Minggu (15/10), hadir dengan fasilitas yang cukup mencengangkan, mencakup gedung pertunjukan yang dapat menampung hingga 400 orang (indoor) dan lebih dari 500 orang (outdoor), serta taman (amphitree) yang dapat menampung lebih dari 50 orang.
Selain itu berbagai fasilitas yang telah beroperasi termasuk toko album (vinyl) rekaman (records store & merchandise), bar, dan restoran, studio tari, serta butik eksklusif rockabilly.
Dan yang lebih menarik lagi, sejumlah restoran nasional dan kedai makan lokal dari umkm-umkm akan segera bergabung, disusul dengan toko buku, studio musik, showroom motor gede (moge), dan banyak lagi yang akan datang.
Rudolf Dethu, Direktur RTB, berbicara tentang awal mula perjalanan RTB. Ketika gedung pertama kali ditemukan, kondisinya agak terbengkalai dan butuh cukup banyak perbaikan. Mereka kemudian mengupayakan investasi dan menjalankannya sebagai creative hub yang mampu menjanjikan.
Dethu, yang selalu memelihara mimpi untuk masa depan yang lebih cerah, menghadapi tantangan untuk meyakinkan orang bahwa creative hub adalah konsep yang brilian. Meskipun masih mencari pola bisnis yang tepat, setiap langkah yang mereka ambil membuktikan bahwa socio-commercial enterprise adalah jalan yang tepat untuk hadir di era kini. Dengan dukungan teman-teman, RTB pun terwujud, dan keyakinan mereka semakin kuat.
“Yang membedakan RTB adalah atmosfer komunitas. RTB merupakan rumah bagi individu yang berpikiran serupa, dan seringkali pertemuan-pertemuan tidak terencana dianggap sebagai berkah (serendipity). Ini adalah elemen yang kurang dimiliki oleh tempat-tempat komersial. Di RTB, kolaborasi dan kreativitas berkembang dengan sendirinya,” ungkap Dethu.
Dion Panlima Reza, salah satu shareholder RTB, menekankan pentingnya berkolaborasi dengan berbagai komunitas, termasuk komunitas motor listrik dan moge, selain komunitas kreatif. “RTB membuka peluang selebar-lebarnya untuk berkolaborasi dan menciptakan ruang yang inklusif,” katanya.
Acara yang diadakan pada soft launching ini adalah bagian dari showcase RTB yang akan menyajikan berbagai jenis kegiatan yang akan diadakan di masa mendatang.
Mulai dari DJ piringan hitam hingga zine magazine workshop, melukis dan mural, Pelangi dance studio, serta pertunjukan band. Ini adalah langkah awal untuk memperkenalkan RTB ke masyarakat sebagai tempat yang akan menyelenggarakan beragam acara dan kegiatan.
Rudolf Dethu berbagi visi RTB untuk masa depan, termasuk rencana untuk mengadakan acara yang sudah kerap berjalan yaitu jazz setiap hari Selasa (dua minggu sekali) dan akustik serta DJ setiap minggu, dan juga siap membuka pintu selebar-lebarnya bagi kreator-kreator yang akan mengisi ruang-ruang kreatif RTB secara tidak terbatas.
Rumah Tanjung Bungkak (RTB) bukan sekadar tempat hiburan, melainkan pusat kolaborasi dan kreativitas yang mendorong pertumbuhan seni dan budaya di Bali.
“RTB diharapkan akan menjadi rumah bagi berbagai seniman dan komunitas yang menginspirasi, menjadikannya tempat yang hidup dengan geliat kreativitas yang tak mandeg dan tak melulu “itu-itu saja” di Denpasar,” pungkas Dethu.