DENPASAR, fokusbali.com – Jambore Pramuka Penggalang Kwarcab Denpasar kembali digelar dengan peserta mencapai 512 orang berlokasi di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, digelar tanggal 26-29 Oktober 2023, dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olaraga Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama.
“Peserta Jambore Pramuka Penggalang Kwarcab Denpasar Tahun 2023 merupakan anggota pramuka penggalang yang berasal dari SMP Negeri dan Swasta se-Kota Denpasar dengan total 512 peserta yang terdiri dari 256 putera dan 256 putri,” kata Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma, Ketua Panitia Jambore Denpasar 2023, pada upacara pembukaan, Kamis (26/10).
Ariek menegaskan, Jambore Pramuka Penggalang adalah rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar sebagai sarana pembinaan yang menitikberatkan pada kegiatan persaudaraan demi kerukunan dan perdamaian.
“Jambore Cabang adalah sarana pendidikan dan pertemuan besar bagi Pramuka Penggalang yang bertujuan untuk membentuk watak, meningkatkan sikap kemandirian, keterampilan serta meningkatkan rasa kebangsaan yang ber-Bhinneka sebagai manusia ber “IMTAQ”, ber “IPTEK” dan berjiwa Pancasila,” tambahnya.
Ariek memaparkan, tema Jambore Kwarcab Denpasar 2023 yakni “Terampil, Gembira, Berprestasi”. Untuk itu, Jambore ini akan diisi berbagai kegiatan yang mengasah kreatifitas peserta seperti kelompok kegiatan umum, kelompok kegiatan wisata, kelompok kegiatan pengembaraan, kelompok kegiatan pengembangan kepramukaan, kelompok kegiatan menjaga tradisi melalui kreativitas digital, dan kelompok kegiatan keterampilan kepramukaan.
Sampai saat ini, Ariek menjelaskan, anggota pramuka Denpasar dari berbagai tingkat memiliki prestasi yang membanggakan.
Namun disayangkan, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Denpasar tidak memiliki Bumi Perkemahan yang representatif.
Lahan yang dulu difungsikan sebagai Bumi Perkemahan yang bernama Bumi Perkemahan Segara Mantra Scout Camp di masa kepemimpinan Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Matra di Desa Serangan, saat ini sudah dialihfungsikan,sehingga, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Denpasar tidak memiliki Bumi Perkemahan yang tetap.
“Kami berharap, Pemkot Denpasar dapat memberikan perhatian dengan menyiapkan lahan di kawasan tertentu milik Pemkot Denpasar untuk dijadikan Bumi Perkemahan, yang kedepannya tidak hanya Gerakan Pramuka saja yang akan menggunakannya. Astungkara,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kadisdikpora A.A Gede Wiratama mengatakan cukup sulit mencari lahan kosong di Denpasar.
“Di Denpasar ini susah cari tanah (kosong), apalagi untuk Bumi Perkemahan yang minimal 1 hektar, cari 35 are saja susah. Nanti kita komunikasikan dengan Pemerintah Provinsi,” paparnya.
Terkait pelaksaan jambore, AA Gede Wiratama mengatakan pada kegiatan ini para peserta bisa mempererat tali persaudaraan, persatuan kesatuan, dan yang terpenting adalah pendidikan karakter.
“Kami berharap adik-adik kita ini akan menjadi pemimpin di masa depan. Selain pendidikan karakter, kegiatan pramuka juga meningkatkan kemampuan, keterampilan, edukasi, dan terutama akhlaknya,” pungkasnya.