
DENPASAR, fokusbali.com – Komunitas E-Sport Ayok Barbar, merayakan hari jadi yang pertama dengan menggelar turnamen PUBGM yang diikuti puluhan gamer di Bali pada Minggu (9/5). Turnamen yang digelar Komunitas PUBGM Bali ini berlangsung seru dan juga diikuti oleh tim-tim papan atas di Bali.
Menurut Gusti Putu Evan Berta Manuel selaku Ketua Ayok Barbar, selain untuk merayakan hari jadi komunitas, event ini juga sebagai ajang silaturahmi pemain game PUBGM di Bali.
“Selain menggelar turnamen, event ini juga kami harapkan menjadi tempat silaturahmi dengan sesama tim dan pemain PUBGM di Bali. Apalagi event ini juga diikuti tim-tim papan atas di Bali seperti Semeton ESPORT, XCube Roar, dan lainnya,” ujarnya ditemui disela acara di seputaran Kampus Undiknas, Denpasar.
Evan menjelaskan, turnamen PUBGM ini diikuti oleh 40 tim yang terbagi dalam 2 grup. Setelah tahap kualifikasi ini, 16 tim akhirnya terpilih untuk bertanding di grandfinal. Pertandingan yang diadakan total 4 match berlangsung sangat seru. Teriakan-teriakan supporter dan para player ikut meramaikan jalannya acara.
Muncul sebagai juara yakni tim Greenfire Fox dengan 65 poin. Di posisi kedua ada Team Horus dan tim Semeton Ngeyeg di posisi tiga. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan piala.
Selain turnamen PUBGM, lanjut Evan, perayaan AyokBarbar Anniversary ini juga diisi dengan kegiatan positif lain diantaranya pelatihan E-Sport dan pelatihan Caster.
Di acara Turnamen Ulang Tahun ini komunitas Ayok Barbar juga mengumumkan keinginan mereka untuk membangun komunitas ESPORT khususnya PUBGM melangkah lebih jauh lagi, tidak hanya sekedar turnamen dan pertandingan saja.
“Untuk saat ini kami memang fokus di game PUBGM agar lebih maksimal penggarapannya. Melalui event-event seperti ini, kami berharap untuk membentuk sebuah ekosistem game di Bali,” paparnya.
Hal ini menurutnya penting untuk memajukan tim-tim ESPORT di Bali apalagi menurutnya beberapa pemain di Bali sudah memiliki kualitas untuk bermain di level nasional.
“Kekurangan tim-tim di Bali saat ini adalah kemampuan dalam mencari sponsor karena prestasi saja tidak cukup. Untuk itu kami terus mengadakan komunikasi dan diskusi seputar branding di sosial media, cara menggaet audience, dan belajar menjadi caster,” ujarnya.
Acara ini juga diisi dengan Fun Games, pembagian giveaway dan pemotongan kue secara simbolis yang dihadiri perwakilan ESI (E-Sport Indonesia) dari Kabupaten Badung, Bangli dan Denpasar.
Menurut Evan, Ayok Barbar ingin merangkul tim-tim di Bali dan juga memperkenalkan ESPORT sebagai salah satu segment yang sedang berkembang dan mampu menjadi segment yang potensial juga untuk para stake holder.
“Harapannya ekosistem di ESPORT ini sendiri mulai terbentuk dan terjaga dengan adanya pemain, caster, dan para sponsor yang percaya untuk mulai berinvestasi di segment Gaming atau ESPORT ini,” pungkasnya.